/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/cursors/cur-9/cur847.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/cursors/cur-9/cur847.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */
Kamis, 06 September 2012

Pengabdian (arti) kehidupan

Oya, wilujeng sumping :)
eh eh eh, kali ini abdi mau share tentang sebuah pengabdian.
Oya ini ada sedikit ikhtisar tentang pengabdian, mangga:)

         Pengabdian berjalan seiring dengan kehidupan.Entah bagaimana proses itu terjadi, namun yang pasti pengabdianlah yang mengawali, mendasari segalanya hingga suatu keadaan yang memungkinkan bahwasanya tak ada kehidupan tanpa sebuah pengabdian. Pengabdian tak mengenal waktu, berawal dari sebuah niat, dan keihklasan dalam menjalankan sesuatu. Tak juga mengenal usia apalagi bayaran. Sebuah pengabdian mengendalikan harapan, kepastian suatu keadaan. Itulah yang mendasari perjalanan sebuah pengabdian yang dibuktikan oleh seorang wanita tua yang mengabdi, berjuang selama 42 tahun untuk membangun pondasi bangsa. Dialah Ee rosmiati, seorang guru TK, mengabdi demi masa depan generasi yang bukan hanya sebagai penerus bangsa, tetapi juga sebagai pelurus bangsa.
nah, ini juga ada kisah seorang ibu yang memberikan contoh kepada kita. mangga:)

Ee Rosmiati, 42 tahun mengabdi demi pondasi bangsa
                Sosok Ibu yang lahir 58 tahun lalu ini begitu ramah ketika disapa. Bu ee sapaan akrabnya- pernah mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat, DEPAG dengan mendapatkan sertifikasi jabatan walaupun bukan sebagai PNS dikarenakan atas
pengabdiannya mengabdi sebagai guru TK selama 42 tahun lamanya. Suatu hal yang jarang sekali ditemukan di berbagai belahan dunia manapun.
                Ee Rosmiati (58) bekerja sebagai guru TK di yayasan yang didirikan oleh dirinya sendiri yang kini sudah berkembang menjadi yayasan yang multiguna, tidak hanya terdapat TK, tetapi juga terdapat sanggar seni dan kursus bahasa inggris. Yayasan ini bertempat di Jl. Raya Ciherang, Cipanas, Cianjur. Berawal dari kecintaannya terhadap anak-anak, dibarengi dengan kebiasaannya yang senang bernyanyi dan senang bermain dengan anak, Bu E’e merintis karir menjadi guru TK sejak tahun 1970. Menurut beliau, menjadi guru TK merupakan sesuatu yang sangat penting, karena dijenjang inilah, kekuatan pondasi bangsa sedang dibangun dimulai dari sikap, perilaku, dan kemampuan dasar anak. Selain dari Visi Misi yang diemban oleh yayasan miliknya yaitu mencetak tunas muda yang berakhlakul karimah dan berintelektual tinggi serta mewujudkan anak yang soleh dan solehah, tangkas, cerdas dan ceria, Bu E’e juga memupuk mental anak dengan prinsip yang dipegangnya bahwasanya dijenjang TK itu, anak itu bukan sekolah untuk belajar, tapi untuk dididik agar suatu saat kelak anak tersebut memiliki kemampuan psikomotor yang tinggi ketika mengaplikasikannya dalam kehidupan kelak.
                Ketika melihat kenyataan bahwa Bu E’e mengajar selama 42 tahun, memang terasa asing, terasa aneh, seakan tak pernah ada hal seperti itu terjadi. Namun apa yang dilakukan oleh Bu E’e bukan semata-mata mencari perhatian dari berbagai pihak, tak ada sedikit pun niat yang tidak baik yang dimilikinya. Mengajar 42 tahun terasa sangat singkat karena menurutnya hidup dengan anak-anak itu ibarat mendapat seteguk air ditengah hamparan padang nan luas. Ini dikarenakan prinsipnya yang kuat  dalam melakukan sesuatu yang senantiasa didasari dengan niat, kerja keras dan ikhlas. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
; X-Steel - Wait